Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau
bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!" Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik... hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?" Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. " Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia
tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang
sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! "Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?" Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..." Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih dimana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"
Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak
menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya.
Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan
dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa
acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, ... tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita
aku fitrina anak ke 3 dari 5 brsaudara, aku punya 4 sister n 1 brother, bapak dan mama q guru. aku sangat brsyukur trlahir dlm kluarga yg sangat bahagia, aku sangat mencintai keluarga ku. semua akan ku lakukan demi keluarga ku, trmasuk mmnuhi smua keinginan ortu ku, keluarga ku segalanya bagi ku.
Selasa, 27 Desember 2011
Sabtu, 24 Desember 2011
maap..
buakann telatt ngucapiin ..
tapii ak ingiin jadii yang terakhiir buatt ngucapiin met ulang thun k kamuu .., ak tauu yang ingiin jadii yg pertama pstii bnyak bngett mknya ak ingiin jd yg terakhirr tp kauu tetap yg pertama d hatii ku ,,
loph u,,
miz u ..
^^
hikssss,,,,
ucapan selamat dr sahabat ku, tp tak ku dptkan lagii di taon ne,,
dia brubahhhh,,hiksss
buakann telatt ngucapiin ..
tapii ak ingiin jadii yang terakhiir buatt ngucapiin met ulang thun k kamuu .., ak tauu yang ingiin jadii yg pertama pstii bnyak bngett mknya ak ingiin jd yg terakhirr tp kauu tetap yg pertama d hatii ku ,,
loph u,,
miz u ..
^^
hikssss,,,,
ucapan selamat dr sahabat ku, tp tak ku dptkan lagii di taon ne,,
dia brubahhhh,,hiksss
Kamis, 22 Desember 2011
IBU
Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatikuKau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan
Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
"Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain"
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih
Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu
Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!
Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!
SELAMAT HARI IBU
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatikuKau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan
Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
"Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain"
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih
Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu
Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!
Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!
SELAMAT HARI IBU
Ketika
Ketika SENYUMmu tak trbalas,Allah telah MENGHITUNG manisnya senyummu.Ketika SAPAANmu tak terjawab,Allah tak LUPA berapa kata yg dikau ucapkan.Ketika ajakanmu tak terpenuhi,penatmu takkan tertinggal sentiasa dicatat Malaikat,ketika dikau MENANGIS akan perihnya perjuanganmu,Allah tak prnah LALAI menghitung berapa tetes airmatamu & ketika mereka lari meninggalkanmu TETAPI ALLAH tidakkan pernah LUPA menemanimu..
Bilamana mentari yg kau harapkan,namun sebaliknya hujan yg brcucuran,JANGAN KECEWA.Bilamana rembulan yg kau dambakan,namun hanya kelip2 menerangi malam,JANGAN BERDUKA.Krna mentari takkan slamanya brsembunyi,bulan jg takkan selamanya mnghindari.Bahagia yg kau idamkan pasti brhasil kau miliki,andai hatimu terlebih dahulu diserahkan kepada Pemilik bahagia yang Hakiki..
Ingatlah Allah itu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita minta,ingatlah mungkin saja kita membenci sesuatu padahal itu baik bagi kita,atau sebaliknya kita menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kita.kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi esok pada diri kita,karena itu terima ketentuan Allah dengan penuh Ikhlas?Allah tau apa yang terbaik untuk kita..
Bilamana mentari yg kau harapkan,namun sebaliknya hujan yg brcucuran,JANGAN KECEWA.Bilamana rembulan yg kau dambakan,namun hanya kelip2 menerangi malam,JANGAN BERDUKA.Krna mentari takkan slamanya brsembunyi,bulan jg takkan selamanya mnghindari.Bahagia yg kau idamkan pasti brhasil kau miliki,andai hatimu terlebih dahulu diserahkan kepada Pemilik bahagia yang Hakiki..
Ingatlah Allah itu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita minta,ingatlah mungkin saja kita membenci sesuatu padahal itu baik bagi kita,atau sebaliknya kita menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kita.kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi esok pada diri kita,karena itu terima ketentuan Allah dengan penuh Ikhlas?Allah tau apa yang terbaik untuk kita..
Rabu, 06 Juli 2011
Untuk yang menanti belahan jiwanya
Tuhanku Yang Maha Lembut,
Aku mohon maaf yang sangat besar,
...bukannya aku mau mengatur, tapi begini ya?
Jika aku sudah pantas bagi pasangan yang baik,
pertemukanlah kami.
Jika aku masih belum baik,
bantulah aku untuk menyegerakan kebaikan diriku.
Jika belum ada yang sesuai bagiku,
ciptakanlah satu jiwa yang baik, jujur, penyayang,
yang akan kubahagiakan dengan cintaku.
Aamiin
Selasa, 05 Juli 2011
ARTI CINTA
Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab…
Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”
Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan
Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”
Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”
Langit menjawab:
“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu
Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”
Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”
Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”
Lalu, Aku bertanya pada CINTA:
“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”
CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”
“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”
“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”
“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”
Aku lantas bertanya pada CINTA:
“Bisakah aku merasakannya?”
Sambil berlalu CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”
Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”
Sabtu, 02 Juli 2011
DO'A KU HARI INI
Hari ne ulang tahun ku yang ke 22
tak terasa jatah umur ku semakin berkurang
Ya Allah semoga sisa umur ku berkah
Ya Allah aku tw umur ku di tanganMu
aku sangat bersyukur aku msih d beri umur sampai hari ne
berilah ya Allah yang trbaik bagi hamba
ku serahkan hidup dan mati ku pada Mu
Ya Allah smoga aku dapat melewati tahun ne lebih baik dari sebelumnya
berilah hamba kesehatan, umur yang panjang, kemudahan, rezky,
dan kesuksesan dunia akhirat.
AMIN.
With LopH
03071989
tak terasa jatah umur ku semakin berkurang
Ya Allah semoga sisa umur ku berkah
Ya Allah aku tw umur ku di tanganMu
aku sangat bersyukur aku msih d beri umur sampai hari ne
berilah ya Allah yang trbaik bagi hamba
ku serahkan hidup dan mati ku pada Mu
Ya Allah smoga aku dapat melewati tahun ne lebih baik dari sebelumnya
berilah hamba kesehatan, umur yang panjang, kemudahan, rezky,
dan kesuksesan dunia akhirat.
AMIN.
With LopH
03071989
ULANG TAHUN KU
Hari-hari berjalan lambat tapi pasti
Hari ne aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umur yang baru
Daun berguguran satu persatu
Semua terjadi karena izin Allah
Umurku bertambah satu persatu
Semua terjadi karena izin Allah
Tapi,,,ku lihat kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astaghfirullah, sujud ku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginan ku
Hmm...masih lebih besar duniawi ku
Ya Allah..
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan.?
Akankah aku masih merasakan hrasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan..??
Maihkah aku di beri kesempatan..??
Ya Allah..
Tetes air mataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astaghfirullah..
Jika Engkau izinkan hamba bertemu tahun depan
Izinkan hambaMu ini, lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana
Ya Allah,,,
Izinkanlah...
With Loph
03071989
Hari ne aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umur yang baru
Daun berguguran satu persatu
Semua terjadi karena izin Allah
Umurku bertambah satu persatu
Semua terjadi karena izin Allah
Tapi,,,ku lihat kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astaghfirullah, sujud ku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginan ku
Hmm...masih lebih besar duniawi ku
Ya Allah..
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan.?
Akankah aku masih merasakan hrasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan..??
Maihkah aku di beri kesempatan..??
Ya Allah..
Tetes air mataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astaghfirullah..
Jika Engkau izinkan hamba bertemu tahun depan
Izinkan hambaMu ini, lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana
Ya Allah,,,
Izinkanlah...
With Loph
03071989
PINTAKU
Tuhan
takkan ku teteskan air mata
jika hanya kekasihku yang Kau minta
Tuhan
takkan pernah ku terkapar
bila hanya harta yang Kau rampas
Sungguh Tuhan
takkan pernah ku menyesal
bila hanya permata yang hilang
Tapi..Dia hidupku
dia sandaran tempatku berbagi dalam suka dan duka
dia yang membasuhku ketika ku kecil
yang mengajariku hal yang tak mungkin
dia Ibunda yang senantiasa ku panggil
harus bagai mana Tuhan
bila dalam bangunku dirinya tak ada
dalam sepiku dia tak hadir
dan dalam gelapku dia tak menemani
Tuhan
bukannya aku menentang
tapi ku takkan bisa jika hidup tanpa dia
Sungguh Tuhan
bila ku dapat, ingin selalu bersamanya
bersama ibunda yang selalu ku cinta
Loph you MoM
takkan ku teteskan air mata
jika hanya kekasihku yang Kau minta
Tuhan
takkan pernah ku terkapar
bila hanya harta yang Kau rampas
Sungguh Tuhan
takkan pernah ku menyesal
bila hanya permata yang hilang
Tapi..Dia hidupku
dia sandaran tempatku berbagi dalam suka dan duka
dia yang membasuhku ketika ku kecil
yang mengajariku hal yang tak mungkin
dia Ibunda yang senantiasa ku panggil
harus bagai mana Tuhan
bila dalam bangunku dirinya tak ada
dalam sepiku dia tak hadir
dan dalam gelapku dia tak menemani
Tuhan
bukannya aku menentang
tapi ku takkan bisa jika hidup tanpa dia
Sungguh Tuhan
bila ku dapat, ingin selalu bersamanya
bersama ibunda yang selalu ku cinta
Loph you MoM
Sabtu, 18 Juni 2011
My Idol
Semua tentang Chef Juna
Siapa sih yang nggak kenal sama Chef Juna yang galak, sangar, dan kejam dalam berkomentar? Yang nonton perdana Master Chef Indonesia 01 Mei 2011 kemarin pasti tau. Pada artikel ini akan aku ceritakan perjalanan karir dan masa mudanya.
Profil
Junior Rorimpandey namanya. Chef asal Manado yang lahir pada 20 Juli 1975 ini, kurang begitu hot dibahas di Indonesia, karena Chef ini lebih terkenal di luar negeri. Hm..aku yakin setelah adanya Master Chef Indonesia, Chef Juna akan semakin dikenal banyak orang.
Junior Rorimpandey namanya. Chef asal Manado yang lahir pada 20 Juli 1975 ini, kurang begitu hot dibahas di Indonesia, karena Chef ini lebih terkenal di luar negeri. Hm..aku yakin setelah adanya Master Chef Indonesia, Chef Juna akan semakin dikenal banyak orang.
Banyak yang mengira Chef Juna ini bukan siapa-siapa. Setelah googling tentang Chef Juna, yang kulihat dari forum-forum, banyak yang kurang suka dengan Chef ini. Rata-rata berkomentar, “Sangar amat komentarnya..kejam”, “jahat banget tuh orang”, “dia bikin acara makin tegang aja”, “ah kayak dia bisa masak aja”, “masa komentarnya nggak bermutu gitu sih”, “komentar yang membangun dikit kek..masa kasar gitu ngomongnya”.
Waktu aku liat Chef Juna memberi contoh memotong bawang bombay di Master Chef Indonesia, aku tau kalau ia punya kemampuan masak yang cukup tinggi. Dari cara memegang pisau dan kecepatan mengiris bombay. Terutama waktu ia membuang paprika dan garnish pada hidangan yang dimasak salah satu peserta (lupa namanya). Kenapa? Jelas aja karena paprika nggak akan dihidangkan mentah-mentah di piring. Di luar negeri, walaupun hanya dijadikan hiasan, yang tersaji di sebuah piring itu harus bisa dimakan. Beda dengan Indonesia, yang rata-rata hiasannya menggunakan sayuran mentah dan itu hanya hiasan, bukan untuk dimakan.
Sumber yang kudapat menggunakan bahasa inggris dan disini akan aku ceritakan ulang dengan gaya tulisanku sendiri secara detail.
Karir
Profesi Chef Juna terjadi secara nggak sengaja. Pada tahun 1997, ia pergi ke Amerika Serikat (Brownsville, Texas) untuk sekolah penerbangan. Chef Juna telah mendapat lisensi pilot, tapi ditengah mengambil lisensi komersial, sekolah penerbangannya bangkrut. Akhirnya ia pergi ke Houston untuk lanjutkan pelatihan. Awal 1998 disaat Indonesia sedang dilanda krimon (krisis ekonomi), ibunya nggak bisa membantu keuangannya di luar negeri, dan akhirnya ia harus mencari kerja walau secara ilegal (belum mendapatkan ijin kerja).
Profesi Chef Juna terjadi secara nggak sengaja. Pada tahun 1997, ia pergi ke Amerika Serikat (Brownsville, Texas) untuk sekolah penerbangan. Chef Juna telah mendapat lisensi pilot, tapi ditengah mengambil lisensi komersial, sekolah penerbangannya bangkrut. Akhirnya ia pergi ke Houston untuk lanjutkan pelatihan. Awal 1998 disaat Indonesia sedang dilanda krimon (krisis ekonomi), ibunya nggak bisa membantu keuangannya di luar negeri, dan akhirnya ia harus mencari kerja walau secara ilegal (belum mendapatkan ijin kerja).
Berbagai pekerjaan yang dicoba Chef Juna, akhirnya ia kerja di restoran tradisional Jepang sebagai waiter (pelayan). Setelah 2 minggu, master sushi menawarkannya untuk jadi muridnya, Chef Juna terima tawaran itu. Ia akhirnya mulai dari dasar dan dilatih sangat keras. Pemilik restoran itu kagum dengan kinerjanya dan mensponsori Chef Juna untuk mendapatkan Permanent Resident (ijin tinggal).
Pada tahun 2002, Chef Juna mengambil alih sebagai head chef (kepala koki) di restoran karena sushi master yang melatih Chef Juna ini pindah ke restoran lain. Di tahun 2003, ia pindah kerja ke restoran sushi nomor satu di Houston yang bernama Uptown Sushi. Setelah beberapa bulan, ia menjadi Executive Chef disana. Masuk ke tahun 2004, Chef Juna mulai jenuh dengan masakan Jepang, dan akhirnya ia pindah ke restoran Perancis, The French Laundry yang dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi. Ia mulai dari awal lagi. Lalu, ia juga mencari pekerjaan di tempat lain agar dapat belajar lebih banyak.
Di French Laundry, ada hukuman bagi yang melakukan kesalahan walau kesalahan sederhana. Mereka dilatih dengan baik dan disiplin yang diterapkan seperti militer. Disana Chef Juna belajar banyak teknik, mengontrol protein pada makanan, dan menciptakan makanan yang dihias cantik dan sangat enak. Nggak heran waktu Chef Juna menilai peserta Master Chef Indonesia sangat galak. Galaknya pasti keluar kalau liat makanan yang dihias berantakan dan rasanya hambar. Wajar, koki ganteng tapi sangar ini berpengalaman.
“Memasak adalah suatu yang anda cintai ketika anda berada di dapur, dan itu bukan hanya sekedar pekerjaan. Itu adalah sebuah gairah dan pekerjaan yang sulit. Saya suka memasak karena saya menilai masak sebagai seni. Ketika saya membuat hidangan baru, itu seperti telah selesai sebuah proyek seni. Berjuang untuk kesempurnaan membuat masakan yang lezat dengan bahan berbagai warna dan terlihat cantik di piring. Setiap malam saya memasak di dapur, terutama malam yang super sibuk, saya merasa bahwa prestasi saya tercapai karena saya membuat pelanggan kenyang, senang dan memberikan mereka pengalaman bersantap yang hebat. Saya juga suka suasana dapur yang sibuk, suara panci panas saat bahan masakan dimasukkan, suara peralatan masak, orang-orang berkomunikasi satu sama lain tentang apa yang mereka lakukan, semua itu seperti musik di telinga saya”, kata Chef Juna yang sekarang menjadi Executive Chef di restoran Jack Rabbit Jakarta.
Mengagumkan! Nggak nyangka kan kalau Chef Juna ini koki yang hebat? Padahal dulunya Chef Juna ini naik motor Harley loh.
Masa muda
Waktu umur 17 tahun, Chef Juna ini termasuk anak berandalan, ia buat sebuah geng yang bernama Bad Bones. Dengan mengendarai Harley, mereka ngebut dan nggak peduli kemanapun mereka pergi.
Waktu umur 17 tahun, Chef Juna ini termasuk anak berandalan, ia buat sebuah geng yang bernama Bad Bones. Dengan mengendarai Harley, mereka ngebut dan nggak peduli kemanapun mereka pergi.
“Saya pernah kuliah teknik perminyakan selama 3,5 tahun di Indonesia, tapi nggak selesai karena saya terlalu nakal. Akhirnya saya memutuskan untuk membenahi hidup, berubah, dan pindah ke Amerika. Saya sampai menjual motor kesayangan untuk biaya sekolah di sana”
Diculik, disiksa, overdosis dan hampir ditembak di kepala udah pernah dirasakan Chef Juna. Merokok dan terjerumus dalam narkoba juga pernah. Tapi ia berubah karena ia punya pemikiran berbeda.
Di kedua lengan Chef Juna ini bertato. Tato itu dibuat waktu Chef Juna umur 15 di Bali, dengan menggunakan mesin buatan sendiri yang menggunakan jarum jahit.
Cinta
Menurut media, Chef Juna ini berpacaran dengan Aline Tumbuan atau Caroline Ingrid Adita.
Kabarnya sih udah berpacaran 1 tahun.
Menurut media, Chef Juna ini berpacaran dengan Aline Tumbuan atau Caroline Ingrid Adita.
Kabarnya sih udah berpacaran 1 tahun.
My Idol
Nama Beken : PaSha
Lahir : Palu, Donggala, 27 November 1979
Bergabung : 1999
Bergabung : 1999
Posisi : Vokal
Biografi : Pasha mengawali karirnya sebagai model dan telah muncul
dibeberapa iklan televise, main sinetron dan bergabung dengan
beberapa band sebelum bergabung dengan Ungu. Pasha pernah
menjadi juara 2 lomba adzan se Sulawesi Tengah. Pasha sempat
berkuliah di ABA – ABI sebelum akhirnya memutuskan untuk
berhenti kuliah dan memilih berkarir dimusik.
Lahir di Donggala, daerah penghasil kakao di Sulawesi Tengah, anak kelima dari enam bersaudara ini diberi nama Sigit Purnomo Syamsudin Said. Semenjak kecil dia sudah rajin belajar mengolah suara. Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Setelah soal nama itu beres, dalam formasi baru Ungu bergerak cepat. Mereka mengawali karir dengan menyumbangkan dua lagu pada album kompilasi Klik.
Setahun berselang, mereka mempersiapkan album sendiri. Disiapkan dengan serius, album ini tidak begitu sukses. Yang sukses adalah album kedua mereka yang mengusung titel Tempat Terindah.
Album yang dirilis Desember 2003 itu meledak dan terjual sejumlah 80 ribu keping. Semenjak itulah nama Ungu mulai sohor. Tahun 2005, band ini menjadi salah satu group musik yang berkolaborasi dengan Chrisye, dalam album terbarunya Senyawa. Sebuah hal yang membanggakan, oleh karena Chrisye sudah melambung namanya dalam blantika musik.
Pada tahun yang sama Ungu melempar album ketiga yang mengusung hit Demi Waktu. Album ini mendapat double platinum dan membawa Ungu sohor hingga negeri seberang, Malaysia.
Di negeri jiran itu album mereka menjadi rebutan empat perusahaan label untuk memasarkannya. Ungu lalu memilih SRC, sebuah perusahaan yang juga menaungi Siti Nurhaliza, penembang kondang dari negeri para datuk ini.
Sohor di negeri jiran, kian melambung di negeri sendiri. Anak-anak muda ini kian gemilang lewat Album Surgamu, yang diluncurkan jelang Ramadhan 2006.
Dan sepak terjang Unggu terus melebar. Album keempat mereka, yang bertajuk Untukmu Selamanya, dirilis di empat negara. Malaysia, Singapura, Hongkong dan Indonesia. Selama Ramadhan 1428, Ungu merilis mini album bertitel Para Pencari-Mu yang berkolaborasi dengan Jeffry Al Buchori, ustad kondang di tanah air.
Jika penghargaan menjadi salah satu tolok ukur di dunia musik, maka Ungu pantaslah disebut group band papan atas. Lihatlah rupa-rupa penghargaan yang mereka terima.
Pada anugerah MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director dalam "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".
Ungu membuktikan ketangguhan dalam SCTV Music Awards 2007. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan Album Religi, Lagu Paling Ngetop dan Video Klip Paling Ngetop untuk lagu Andai Kutahu.
Sedangkan Album Melayang dengan hits Tercipta Untukmu memenangkan kategori Album Pop Rock.
Asmara
Di tengah kegemilangan album kedua mereka tahun 2003, Pasha mempersunting seorang gadis bernama Okie Callerista Agustina . Mereka dikaruniai 3 anak. Kisya Alvaro Putra Sigit, Shakinah Azalea Napasha, dan Nasha Anaya Putri Valentina Pasha.
Semula rumah tangga mereka terlihat bahagia. Kabar keretakan mulai muncul tahun 2007. Okie digosipkan berselingkuh dengan Idea Fasha, gitaris Marvell Band. Walau sempat memukul Idea, keduanya bisa meredam kisruh ini.
Kisruh kembali terjadi akhir tahun 2008. Dengan alasan tidak cocok, Okie mengajukan gugatan cerai. Akhir Januari 2008, ayah-ibu tiga anak ini resmi bercerai, meski Okie tengah hamil besar. Bertepatan dengan hari Valentine 14 Februari 2009, anak ketiga mereka lahir.
Perseteruan mereka kian panas. Okie menyeret Pasha ke pengadilan dengan tuduhan penganiayaan. Dia diancam hukuman bui 1,5 tahun. Awal tahun ini, atas permintaan hakim, Pasha meminta maaf kepada mantan istrinya itu di ruang sidang. Kasus ini tinggal menunggu putusan hakim.
Walau sudah bercerai dan dirasuki kabar kisah asmaranya dengan pemain sinetron remaja, Alyssa Soebandono, Pasha dan Okie memberi isyarat bersatu lagi. Saat Valentine Februari 2010, keduanya bertemu dalam acara ulang tahun anak yang ketiga itu. Keduanya bercanda, saling menyuap dan mengusap.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Setelah soal nama itu beres, dalam formasi baru Ungu bergerak cepat. Mereka mengawali karir dengan menyumbangkan dua lagu pada album kompilasi Klik.
Setahun berselang, mereka mempersiapkan album sendiri. Disiapkan dengan serius, album ini tidak begitu sukses. Yang sukses adalah album kedua mereka yang mengusung titel Tempat Terindah.
Album yang dirilis Desember 2003 itu meledak dan terjual sejumlah 80 ribu keping. Semenjak itulah nama Ungu mulai sohor. Tahun 2005, band ini menjadi salah satu group musik yang berkolaborasi dengan Chrisye, dalam album terbarunya Senyawa. Sebuah hal yang membanggakan, oleh karena Chrisye sudah melambung namanya dalam blantika musik.
Pada tahun yang sama Ungu melempar album ketiga yang mengusung hit Demi Waktu. Album ini mendapat double platinum dan membawa Ungu sohor hingga negeri seberang, Malaysia.
Di negeri jiran itu album mereka menjadi rebutan empat perusahaan label untuk memasarkannya. Ungu lalu memilih SRC, sebuah perusahaan yang juga menaungi Siti Nurhaliza, penembang kondang dari negeri para datuk ini.
Sohor di negeri jiran, kian melambung di negeri sendiri. Anak-anak muda ini kian gemilang lewat Album Surgamu, yang diluncurkan jelang Ramadhan 2006.
Dan sepak terjang Unggu terus melebar. Album keempat mereka, yang bertajuk Untukmu Selamanya, dirilis di empat negara. Malaysia, Singapura, Hongkong dan Indonesia. Selama Ramadhan 1428, Ungu merilis mini album bertitel Para Pencari-Mu yang berkolaborasi dengan Jeffry Al Buchori, ustad kondang di tanah air.
Jika penghargaan menjadi salah satu tolok ukur di dunia musik, maka Ungu pantaslah disebut group band papan atas. Lihatlah rupa-rupa penghargaan yang mereka terima.
Pada anugerah MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director dalam "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".
Ungu membuktikan ketangguhan dalam SCTV Music Awards 2007. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan Album Religi, Lagu Paling Ngetop dan Video Klip Paling Ngetop untuk lagu Andai Kutahu.
Sedangkan Album Melayang dengan hits Tercipta Untukmu memenangkan kategori Album Pop Rock.
Asmara
Di tengah kegemilangan album kedua mereka tahun 2003, Pasha mempersunting seorang gadis bernama Okie Callerista Agustina . Mereka dikaruniai 3 anak. Kisya Alvaro Putra Sigit, Shakinah Azalea Napasha, dan Nasha Anaya Putri Valentina Pasha.
Semula rumah tangga mereka terlihat bahagia. Kabar keretakan mulai muncul tahun 2007. Okie digosipkan berselingkuh dengan Idea Fasha, gitaris Marvell Band. Walau sempat memukul Idea, keduanya bisa meredam kisruh ini.
Kisruh kembali terjadi akhir tahun 2008. Dengan alasan tidak cocok, Okie mengajukan gugatan cerai. Akhir Januari 2008, ayah-ibu tiga anak ini resmi bercerai, meski Okie tengah hamil besar. Bertepatan dengan hari Valentine 14 Februari 2009, anak ketiga mereka lahir.
Perseteruan mereka kian panas. Okie menyeret Pasha ke pengadilan dengan tuduhan penganiayaan. Dia diancam hukuman bui 1,5 tahun. Awal tahun ini, atas permintaan hakim, Pasha meminta maaf kepada mantan istrinya itu di ruang sidang. Kasus ini tinggal menunggu putusan hakim.
Walau sudah bercerai dan dirasuki kabar kisah asmaranya dengan pemain sinetron remaja, Alyssa Soebandono, Pasha dan Okie memberi isyarat bersatu lagi. Saat Valentine Februari 2010, keduanya bertemu dalam acara ulang tahun anak yang ketiga itu. Keduanya bercanda, saling menyuap dan mengusap.
Jumat, 17 Juni 2011
AKU dan KELUARGAKU
aku
nama ku fitrina rosmayana, nama pnggilan dr tman2 ku fitri, di keluargaku mmanggil ku dek fit/fit dan tman2 dekatku mmanggilku dudut/ndut sdangkan ponaan ku mmanggil ku tete dudut..
bapak ku bkerja sbg guru jga mama ku. aku punya 4 saudara loo, 3 sister dan 1 brother. saudara ku yg prtama fatmawaty kmi mmanggilnya yuk sok, dia udah nikah loo, suaminya joni irawan, mereka sdh mmberikan ku ponaan yg ganteeeeng banget nmanya jova meidyo marcellino. yuk sok kerja di puskesmas dan k'jojon suaminya kerja wirasuasta.
naahhh lw saudaraku yg kedua namanya sitta dwi handayani, dia jga dah nikah loo, suaminya k'filzan, yuk sitta kerja sbg pegawai kecamatan, suaminya seorang guru. mereka nikahnya baru seeh.
septa riyanti itu nama saudara ku yg ke empat, dia sekarang msih kulia loo sma sperti aku, tapi bedanya dia mngambil jurusan sebagai bidan. (sebenarnya bidan cita2 ku sejak dulu loo, tp ya emang takdir mngatakan tidak,,heeee).
naahhh lw yg paling bontot ne baru my brother, dia anak cowok satu2nya di keluarga ku, paling bontot juga, benar2 anak yang di harapkan..heeee. namanya muhammad yogi nugraha. sesuai namanya dia adalah anugrah trindah bagi keluarga kami, sekarang dia masih SMA seeh, tapi harapan orang tua ku dan kami saudara2nya inginnya dia menjadi polisi.
aku,
aku anak ke 3 loo (anak tengah). skarang aku kulia d salah satu prguruan tinggi negeri di palembang UNSRI. itu prguruan tinggi favorit bapak ku loo, sejak dulu dia sangat menginginkan salah satu anaknya mnempuh pndidikan d sana..heee.(bisa di bilang aku korban obsesi bapak ku,,heee brcanda loo) itu jga prguruan tinggi favorit ku seeh.
eehh perlu kalian tau loo ne tahun ke 11 aku jauh dari bapak dan mama ku. soalnya dari sekolah dasar aku tidak pernah sekolah dekat mereka. pernah seeh waktu kelas 1 sampai kelas 5, lalu naik kelas 6 aku pindah aku mengikuti ayuk ku yang pertama.
hmmm.....dulu aku sangat iri loo liat teman2 ku sering di antar jemput oleh orang tua mereka, (sekolah, les, kerja kelompok). sedangkan aku, selalu pergi sendiri tanpa di antar,,,heee lucu ya, itukan dulu waktu masih kecil heee..
eehhhh tp sampai sekarang pun aku jga masih ingin seeh pergi di antar orang tua ku,,heee. pengen sekali2..hee
naahh di keluargaku,
aku sangat bersyukur terlahir di tengah2 keluarga ku sekarang. kami sangat bahagia,heeee.
aku sangat bersyukur kami di beri risky yang melimpah oleh Allah swt. aku tidak pernah merasa kekurangan, orang tua ku selalu mmberikan apa yang diinginkan.
aku bersyukur bisa sekolah setinggi yg kuinginkan, jga saudara2 ku. bapak dan mama ku selalu memberikan yang terbaik untuk kami
aku selalu brsyukur kepada Allah swt atas apa yang di berikan kepada keluarga ku,
bersyukur atas kesehatan, kesempatan, risky, kasih sayang yang Allah berikan.
Asmadi itu nama bapak ku tersayang,,,heeee orang yang sangat sangat mengerti anak2 nya. bapak ku tidak pernah bisa melihat air mata anak2nya, apapun pasti akan dia lakukan untuk anak2nya. pokoknya bapak no 1 sedunia deehhh,,heeee..
tau nggak, banyak loo kesamaan antara bapakku dan aku, misalnya dari makanan aku sangat suka tempe bapakku jga, kami sama2 tidak suka menunggu, tidak banyak ngomong, bapak ku smart sma seperti ku (bapakku yg bilang loo,,hee).
Mama ku yang sangat ku sayang Susilawati. dia mama no 1 di dunia loo. waahh benar2 mama yang sangat sangat baik. mama ku selalu memberikan yang terbaik. mama ku pinter masak loo (tp aku sangat tidak bisa memasak, beda ya dengan ku,,heee). mama ku cantik loo..heee..
eehh aku lupa ne tentang saudara sepupu ku rika rosita, dia orang yang sangat berjasa di rumah ku, dia yang membantu seluruh pekerjaan rumah,,hee.
memasak. mencuci, beres2 rumah pokoknya seluruh pekerjaan rumah deehh. waahh dia sangat2 berjasa tanpa dia tak tau lah apa yg terjadi (kami di rumah sering berantem kalau harus mengerjakan pekerjaan rumah, aku juga aneh seehh kenapa kami semua pemalas,,heee)
itulah yang membuat ku tidak pernah bisa memasak dan aku pun tak suka memasak,,heee..
naahh....semua sudah ku ceritakan tentang keluarga ku,.
sudah dulu ya, aku mau tidur dulu,,
hoaammmm......ngantuukkkkk
byeeeee,,,,,
Sabtu, 11 Juni 2011
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Novel Surat kecil untuk Tuhan ( True story Gitta sessa wanda cantika )
Adalah sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata keke, seorang gadis remaja Indonesia yang telah meninggal tahun 2008 karena kanker ganas. Buku ini terjual lebih dari 50.000 exp, tahun 2011 telah diadaptasi ke layar lebar. Kisah Keke pernah di ulas dalam acara kick Andy dan ribuan air mata telah berjatuhan setelah membaca kisahnya.
( Buku ini bisa didapatkan di seluruh toko buku di indonesia dengan harga 38.800 ( bonus cd), sebagian penjualan buku akan disumbangkan ke yayasan kanker. filmnya akan ditayangkan pada 15 feburary 2011)
Hai Sobat, namaku Keke. Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan. Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.
Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang: bila aku tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku.
Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis dan buta. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker.
Perasaanku saat itu sangat hancur, aku tau hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku. Aku menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model. Air mata yang berjatuhan setiap harinya tak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. Walau demikian aku sungguh beruntung, sahabat-sahabatku, keluargaku dan kekasihku selalu ada disampingku untuk memberikan dukungan tanpa henti.
Ketika aku mulai pasrah Tuhan menjemputku, Aku hanya berdoa berharap kepada Tuhan agar ia memberikan aku waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selama berpisah dengan sahabat, kekasihku dan terutama untuk membuat ayahku bahagia lebih lama.Disaat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami kritis. Tuhan mendengar doaku, disaat itulah aku mendapatkan sebuah mujizat, seorang dokter menyelamatkanku dari penyakit itu disaat-saat terakhir hidupku. aku sembuh dan kanker diwajahku menghilang secara ajaib.
Aku merasakan kebaikan tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku, aku pun berjanji padanya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku. Usai penyakit itu hilang dalam hidupku, Aku melewatkan hari-hariku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku, aku menghabiskan waktuku dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diriku pada Tuhan. Hidup-hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku, kini ia menyerang wajah sebelah kananku.
Disaat aku mendapatkan vonis itu kembali, aku tidak lagi takut dan aku tidak lagi marah kepada Tuhan. Aku bersyukur padanya, ia memberikan aku kesempatan lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluargaku dan kekasihku.Walau air mata berjatuhan disampingku, aku berusaha untuk tegar dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupku adalah tanda sayang Tuhan kepadaku.
Dokter yang menyelamatkan hidupku pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkanku. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga aku bisa melewatkan ujian terakhirku di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. Walau aku buta dan lumpuh, aku berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatku untuk lulus dan memakai seragam SMA.
Sobat, hidup adalah anugerah yang indah. Atas kebaikan Tuhan, aku mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisiku yang semakin parah. Aku bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatku walau hanya sehari disaat sebelum aku harus dilarikan ke rumah sakit karena darah terus mengalir di hidungku.Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan disaat hembusan nafasku semakin berat.
Tapi aku tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratku kepada Tuhan..surat yang telah membuatku hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yang mengalami penyakit kanker yang sama denganku.
Aku berharap ketika aku tidak ada lagi di dunia ini, kisahku menjadi inspirasi bagi siapapun yang ada di dunia ini untuk bersyukur akan hidup. Karena Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaannya.
Sobat.. bila ada tawa di dunia ini, maka akan ada tangis disampingnya.
In memorial gitta sessa wanda cantika.
Surat Kecil Untuk Tuhan
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…
Ke dunia yang Kau berikan padaku..
With loph
V3
Pengorbanan Seorang Istri
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita..???
************ ********* *********
Hari itu,,,aku dengan nya berkomitmen untuk menjaga cinta
kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana tapi sangat meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantisan pada waktu itu.
Menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan
& mapan pula
Ketika kami pacaran dia sudah sukses dalam karir nya.
Kami berbulan madu di tanah suci,,itu janjinya ketika kami
berpacaran
Setelah menikah aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengan nya,,diya sangat memanjakan
aku…. Sangat
terlihat rasa cinta dan sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang,kami pasangan yang serasi. Sangat
terlihat sekali
bagaimana suamiku memanjakanku. Aku bahagia menikah
dengannya.
************ ********* *********
5 Tahun sudah kami menikah, sangat tak terasa waktu
berjalan, walaupun kami hanya berdua saja.
Karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang
malaikat kecil di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu – satunya dalam keluarga
nya,,jadi aku harus berusaha untuk dapat meneruskan generasi nya…
Alhamdulillah suamiku mendukung ku…. Ia mengaggap Allah
belum mempercayai kami untuk menjaga titipan NYA.
Tapi keluarga nya mulai resah,, Dari awal kami menikah ibu
& adiknya tidak menyukaiku,, aku sering mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dari mereka,,tapi aku menutupi dari suami ku…..
didepan suami ku,,mereka sangat baik pada ku,,tapi
dibelakang suami ku,,aku dihina – hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika, 1 tahun usia pernikahan kami, suamiku
mengalami kecelakaan,, , mobilnya hancur
Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir
membuat ku menjadi seorang janda.
Ia dirawat dirumah sakit,,pada saat dia belum sadarkan
diri,,aku selalu menemaninya siang & malam, kubacakan ayat – ayat suci
Al – Qur’an,aku sibuk bolak – balik rumah sakit dan tempat aku melakukan aktivitas sosialku, aku
sibuk mengurus suamiku yang sakit karean kecelakaan.
Ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah
kami,,aku melihat didalam kamarnya ada ibu, adik – adiknya dan teman – teman suamiku, dan satu
lagi aku melilhat seorang wanita yg sangat akrab dengan
ibunya. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis
ketika melihat suami ku sudah sadar,,tapi aku tak boleh sedih di
depannya.
Kubuka pintu yg tertutup rapat itu,sambil mengatakan
“Assalammu’alaikum”
mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka
semua melihatku,,, suamiku menatapku penuh manja,,mungkin
ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya
melambai,,mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya yg erat. Setelah aku
menghampirinya, ku cium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum” , ia pun
menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku pun
senyum melihat wajahnya.
Ibu nya lalu berbicara sama aku …
“Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah
mencintainya, perempuan itu bernama Desi, dan diya sangat akrab dengan
keluarga suamiku.
Dan akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga.
Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku
biacara di dalam ruangan,,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka – luka di
kepala suamiku,,,baru sebentar aku membersihkan mukanya,,tiba – tiba adik ipar ku
yg bernama Dian mengajakku keluar,ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku
pun mengijinkannya. Aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata ” lebih baik kau
pulang saja ” Ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Aku pun tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan
alasan abang harus banyak beristirahat, karena sikologisnya masih
labil,, Aku berdebat dengannya mengapa aku tidak boleh pamitan pada suamiku,
tapi tiba – tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia mengatakan hal yg
sama, ia akan memberi alsan pada suamiku mengapa aku pulang tak pamitan pada nya,
toj suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah suamiku
tetap saja membenarkannya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah
sakit itu dengan linangan air mata. Sejak saat itu aku tidak pernah
diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya
bisa menangis dlm kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
************ *********
********* ********
Hari itu, aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku
takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi denagn yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihakn pekarang rumah kami, suamiku
memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk
di ayunan favorit kami, sambil melihat ikan – ikan yang bertaburan di kolam
air mancur itu.
Aku bertanya ” Ada apa kamu memanggil ku ?”
Ia berkata ” Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang
”
Aku menjawab ” Ia sayang aku tahu, aku sudah mengemasi
barang – barang kamu di travel bag dan kamu sudah pegang tiket bukan ?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku
disana, aku juga sdh lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita
menikah dan aku kan pulang dengan mama ku ” Jawab nya tegas
“Mengapa baru bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu
disana ?” tanya ku balik kepada nya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit
rasa kecewa karena ia baru memberitahu rencana kepulanggannya itu, padahal aku
bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
” Mama minta aku yang menemani nya saat pulang nanti ”
jawab nya tegas
” Sekarang aku ingin seharian dengan kamu, karena nanti
kita 3 minggu tidak
bertemu, ya kan ?” lanjut nya lagi sambil memeluk ku dan
mencium keningku.
Hatiku sedih, dengan keputusannya, tapi tak boleh aku
tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku, dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa
sayang & cintanya.
Walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama
suamiku, tapi karena keluarga nya tidak menyukaiku hanya karena mereka
cemburu pada ku karena suamiku sangat sayang pada ku, aku memutuskan agar
ia saja yg pergi, dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran
rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya. Jadi seluruh
keluarga nya harus komplit, aku pun tak diperdulikan oleh keluarganya harus
datang atau tidak, tidak hadir justru membuat mereka sangat senang, aku pun
tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan
keperluannya yang akan dibawa ke Sabang, ia menatapku dan menghapus
airmata yang jatuh dipipiku lalu aku peluk erat dirinya, hati ini bergumam
seakan terjadi sesuatu,,tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku
hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah di tinggal pergi selama ini, karena kami
selalu bersama - sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian tidak punya
teman, hanya pembantu saja teman ngobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi oleh nya.
Sampai keesokan hari nya, aku menangis..menangisi
kepergiannya.
Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi
aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti
akan selalu menelpon ku.
************ *********
********* *********
Berjauhan dengan suamiku, sangat tidak nyaman, aku merasa
sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadi aku
tak terlalu kesepian di tinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami
buruk,saat ia di sana aku pun jatuh sakit…rahimku sakit sekali seperti dililit oleh
tali,,,tak tahan aku menhan rasa sakit dirahimku ini,sampai – sampai aku
mengalami
pendarahan,, aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki - lakiku yang
kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena
kanker mulut rahimstdium 3…. Aku menangis,,apa yang bisa aku banggakan
lagi,,mertuaku akan semakin menghinaku,, ,suami ku yang malang,,yang berharap
akan punya keturunan dari rahimku… Aku tak bisa memberikannya
keturunan. Dan aku hanya memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku menunggu ia pulang,,kapan ia
pulang, aku tak tahu..
Sementara suamiku disana,,aku tidak tahu mengapa ia selalu
marah – marah jika menelponku,, bagaimana aku akan cerita kondisiku jika
ia selalu marah - marah terhadapku,,
Lebih baik aku tutupi dulu,,dan aku juga tak mau membuatnya
khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita
pada nya.
Setiap hari aku menanti suami ku pulang, hari demi hari aku
hitung….
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku
sedang melihat foto - foto kami, ponselku berbunyi, menandakan ada sms yang
masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternayta dari suamiku yang sms,
ia menulis “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulang nya satu hari
lagi, aku aku kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya, aku ingin marah, tapi aku
pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba,,aku
menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan
memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan aku akan
menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir – akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubuka kan pintu untuknya ia pun mengucap
salam, sebelum masuk aku pegang tangannya ke depan teras, ia tetap
berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku cuci kedua
kakinya, aku tak mw ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami, setelah itu aku
pun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksi nya …
Masya Allah ia tidak mencium keningku, ia langsung naik
keatas, ia langsung mandi dan tidur,tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikiran, mungkin dia capek. Aku pun segera
merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam,
mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya
tidur sangat pulas, aku tak tega membangun kannya, aku helus mukanya,
aku cium kening nya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3
raka’at.
************ *********
********* *********
Aku mendengar suara mobinya, aku terbangun lalu aku liat
dia dari balkon kamar kami dia bersiap – siap untuk pergi, aku memanggil
nya tapi ia tak mendengar, lalu aku langsung ambil jilbabku, aku lari dari
atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku, aku
mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi,,ada apa dengan suamiku…mengapa ia
sangat aneh terhadapku ?
Aku tidak bisa diam begitu saja firasatku ada sesuatu.
Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku,
kebetulan Dian yang angkat telpon nya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang
terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab “Loe pikir aja sendiri
!!!” telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini ? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa
suamiku berubah setelah ia pulang dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak
mau berbicara padaku, apalagi memanjakan ku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah
melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami, kami berbicara seperlunya
saja, aku selalu di introgasinya, aku dari mana dan mengapa pulang
terlambat, ia bertanya dengan nada yg keras, suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah di tuduh nya
berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah
menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat, sebagaimana pun salahnya
seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu yang aku pegang, aku
hanya berdo’a agar suamiku sadar akan prilakunya. *******
2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah juga, aku menangis
tiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru
saja kenal, kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna, walaupun
kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiapi segala
yang ia perlukan.
Penyakitku pun masih aku simpan dengan baik dan ia tak
pernah bertanya obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan
menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan
berakhir.
Bersyukurlah, aku punya penghasilan sendiri dari
aktifitasku sebagai seorang guru ngaji jadi aku tak perlu repot – repot meminta uang
pada nya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat
semampuku.
Sungguh suami yang dulu aku puja, aku banggakan sekarang telah menjadi orang
asing, setiap aku tanya ia selalu meyuruhku untuk berpikir sendiri.
Tiba – tiba saja malam itu, setelah makan malam selesai, suamiku
memanggilku.
“ya ada apa Yah !” sahutku dengan memanggil nama
kesayangannya “Ayah”
“Lusa kita siap – siap ke Sabang ya !” Jawabnya tegas
“Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku penuh dengan keheranan
Astaghfirullah. ..suami ku yang dulu lembut menjadi kasar,
diya mebentakku,, tak ada lagi diskusi anatara kami.
Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn byk tanya !!! ”
Aku pun lalu mengemasi barang – barang yang akan dibawa ke
Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku yang tak ku kenal lagi.
2 Tahun pacaran, 5 tahun kami menikah dan sudah 2 tahun
pula ia menjadi orang asing buat ku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat
penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami sekarang menjadi dingin,
sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya
aku berontak tapi aku tak bisa, suamiku tak suka dengan wanita yang
kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang – barang, dia bilang
perbuatan itu menunjukkan ketidakhormatan kedapanya. Aku hanya bisa
bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini sendiri.
********* *********
********* *******
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena
semalaman aku tidak tidur, karena terus berpikir. Keluarga besar nya
telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik – adiknya, aku tidak tahu
ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah
didalam kamar tua itu, ia pun keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya
ke dlm lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua itu telah
ada sebelum suamiku lahir.
Tiba – tiba Tante Lia, tante yang sangat baik pada ku
memanggil ku untuk segera berkumpul diruang tangah, aku pun ke ruang keluarga
yag berada di tengah rumah besar itu, rumah zaman peninggalan belanda
diaman langit - langit nya lebih dari 4 meter. aku duduk disamping suamiku,
suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya pada nya,
tiba – tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak
atas semuanya membuka pembicaraan.
“Baiklah,karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara
dengan kau Fisha ! ” Nenek nya bicara sangat tegas.. Dengan sorot mata yang
tajam.
” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab ” Kau telah gabung dengan keluarga kami
hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda – tanda kehamilan
yang sempurna, sebab selama ini kau selalu keguguran !!’
Aku menangis, untuk inikah aku diundang ke mari, untuk
dihina atau di pisahkan dengan suamiku.
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu,
sebelum kau menikah dengannya, tapi Fikri anak yang keras kepala, tak
mau di atur, dan akhirnya menikahlah ia dengaa kau.” Neneknya berbicara
sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang
kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertua mu kau pun sudah berkenalan
dengannya”
Neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamikku hanya diam saja, tapi aku lihat air
matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak
punya keberanian.
Nenek nya masih saja berbicara panjang lebar dan yang
terakhir dari pembicaraannya ialah dengan wajah yang sangat menantang ia
berkata ” kau mau nya gimana ? kau di madu atau diceraikan ?”
Masya Allah…… kuat kan hati ini, aku ingin jatuh
pingsan, hati ini seakan remuk mendengar nya, hancur hati ku, mengapa
keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang
tinggal di pulau kayu tersebut, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun
belakangan ini.
“Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku
untuk menjawab
Aku langsung memegang tangan suamiku, dengan tangan yang
dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas……. ..
” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku,
tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan
masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru
dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cinta ku di
bagi, pada saat itu juga suami ku memandangku dengan tetesan air mata, tapi
mata ku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suami ku, “Ayah siapakah yang akan
menjadi sahabat ku dirumah kita nanti Yah ? ”
Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara ”
Kapan pernikahan nya berlangsung ? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan
ini Nek ?”
Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
” Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah,
untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok” setelah berbicara
seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi, air mata ini akan turun, aku berjalan
sangat cepat, aku buka pintu kamar, aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin
berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku
telah dibagi,,sakit. ..diiringi akutnya penyakitku. Apakah karena
ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini ?
Aku berjalan menuju ke meja rias, ku buka jilbabku, aku
bercermin sudah tidak cantikkah aku ini, ku ambil sisirku, aku menyisiri
rambutku yang setiap hari rontok, ku lihat wajahku,,ternyata aku memang
sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis, kepalaku sudah botak
dibagian tengahnya.
Tiba – tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suami ku
datang, ia berdiri dibelakangku, ,tak kuhapus air mata ini aku langsung
memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan “terimah
kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu sedih lagi
saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya kan ?”
Suami ku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak
sedikitpun ia tersenyum dan bertanya knp rambutku rontok, dia hanya mengatakan
jangan salah memakai shampo, dalam hati ku mengapa ia sangat cuek ? ia sudah tak
memanjakan ku lagi.. Lalu dia bilang bilang “sudah malam, kita istirahat yuk ” !
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur” jawab ku tenaang.
Dalam sholat, dalam tidur aku menangis, ku hitung waktu,
kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi
pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalo Desi orang Sabang juga. Sudahlah ini
mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan
aku, diamana rasa sayang dan cintanya itu.
************ *********
********* *********
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan
hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat – saat terakhirku melihat
suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat
suamiku yang tidur pulas, apa salahku sampai ia berlaku kejam kepada ku. Aku
save di my documet yang bertitle “Aku mencintaimu Suamiku ”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak
sanggup untuk keluar, aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari,
mungkin aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat
lama,, lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan
berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap ?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa
ia masuk ke dalam rumah ini, cucilah kaki nya sebagaimana kamu mencuci
kaki ku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan
do’a di ubun - ubunya sebagaimana yang kamu lakukan pada ku dulu lalu
setelah itu…..” tak sanggup aku ingin meneruskan pembicaraan ini, aku ingin
menagis meledak
Tiba – tiba suamiku menjawab “lalu apa Bunda ?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk,aku
langsung menatapnya dengan mata yang berbinar – binar…
“bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan ?” pinta ku
tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata ” Baik bunda akan ayah ulangi,
lalu apa bunda ?”
sambil ia menghelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak
sidikit membungkuk karena diya sangat tinggi, aku hanya sedada nya
saja.
Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita liat saja nanti ya !”
dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah
temui selain mama” lalu ia mencium keningku, aku langsung memeluk nya erat dan
berkata ” Ayah, apakah ini akan segera berakhir ? Ayah kemana saja ?
Mengapa ayah berubah ?
Aku kangen sama ayah ?
Aku kangen belaian kasih sayang ayah?
Aku kangen dengan manjanya ayah
Aku kesepian ayah ?
Dan satu hallagi yang harus ayah
tau bahwa aku tidak pernah berzinah ! Dulu waktu awal kita
pacaran,aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama
ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku
cari.” Bukan bearti aku pernah berzina ayah. Aku langsung bersujud di kakinya
dan muncium kaki imamku sambil berkata ” Aku minta maaf ayah telah membuatmu
susah”
Saat itu juga, diangkatnya badanku,ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya
kembali.
Tiba – tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang
tidak beres dengan ku, dan ia bertanya ” bunda baik – baik saja kan” tanya nya
dengan penuh khawatir.
“aku pun menjawab, bisa memeluk dan melihat kamu kembali
seperti dulu itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak bisa bicara sekarang.
Karena dia akan menikah. Aku tak mau buat diya khawatir. Dia harus khusyu
menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
************ *********
********* *********
Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun dimulai. Aku duduk di
sebrang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu
membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakn “Ayah Jangan” tapi aku
ingat akan kondisi ku.
Jantung ini berdebar kencang, ketika mendengar ijab qabul
tersebut. Begitu ijab qabul selesai, aku menarik napas panjang, Tante Lia,
tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan
hati ini, ya,,aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding di
pelaminan. Orang – orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka
melihatku sangat aneh, wajahku yang selalu tersenyum tapi hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah
begitu saja, tak mencuci kaki nya. Aku sangat heran dengan prilaku nya. Apa
iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini ?
…
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga
suamiku,tak seperti aku yang di musuhinya.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa !! Suamiku
akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tau apa yang
mereka lakukan didalam.
1/3 malam, pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk
berwudhu, aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang
tengah, ku dekati lalu ku lihat…. Masya Allah, suamiku tak tidur
dengannya,ia tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus mukanya yang lelah,
tiba – tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“kamu datang ke sini, aku pun tau ” ia langsung berkata
seperti itu, aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail,
ia mengatakan “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita
karena ego nya aku.
Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang denagn
mama,papa Dan juga adik – adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung
mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku
tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan
menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, aku telah meresakan
kehadirannya saat ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan aku untuk mersakan
kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini.
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus ?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku
rasakan.
Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi ?”
” Aku kangen sama kamu Bunda ” Aku tak mau menyakitimu
lagi, kamu sudah terluka oleh sikapku yang egois” Dengan lembut suamiku
menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah minta maaf telah
menelantarkan bunda…
Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalo bunda tidak tulus
mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti harta ayah, dan
satu lagi ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana
isinya klo bunda gk mw berbuat seperti itu, dan seperti itu di beri tanda
kutip ( “seperti itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung,
dan ayah berpikir klo bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu
ayah, terus ayah dimarahi oleh keluar ayah karena ayah terlalu memanjakan
bunda ”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak
ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya, yang tidak
pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab “Aku sudah ceritakan itu kan Yah,
akutidak pernah berzinah, dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku
hanya mengejar hartamu, mengapa kamu, banyak lelaki yang lebih mapan
darimu waktu itu Yah.
Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap
hari menangis karena menderita mencintaimu.
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena
sahabatku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku
dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluaraganya juga.
Karna aku tak mau mati dalam hati yang penuh denagn rasa benci.
********* *********
********* *********
Keesokan harinya….. …..
Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku
pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…
Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit….
Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….
Aku merasakan tanganku basah…
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan
rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ”
Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”
Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia
tahu apa yang terjadi padaku.
Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin
pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya
Yah….”
“Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda
sayang banget sama Ayah ”
Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya
semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi, aku tak kuat lagi memegang
tangan suamiku, kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.
Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan
ditutup denagn kalimat tahlil.
\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka,,
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai
kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafas ku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam
kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma, dari
dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau
fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya bukti nya Ma. Mengapa
engkau sangat cemburu padaku Ma ? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah
menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang
kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau
sangat baik tetapi dengan ku, menantumu kau bersikap sebaliknya.”
************ ********* *********
Setelah ku buka laptop,ku baca curhatan istriku
Ayah,,mengapa keluargamu sangat membenciku
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu ?
Pernah suatu ketika, aku bertemu Dian di jalan, aku
menegornya karena dia adik iparku tapi aku disambut denagn wajah ketidak
sukaannya. Sangat terlihat Ayah.
Tapi ketika engaku bersamaku, Dian sangat baik, sangat
manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku.
Mengapa seperti itu ayah.
Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu, karen aku tahu kamu
pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu paad Desi yang sangat akrab dengan mertuaku
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku
Aku sangat marah….
Jika aku membicarakn hal ini pada suamiku, ia akan pasti
membela Desi dan ibunya.
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku,,maafkan aku
Engkau Maha Adil.
Berilah keadilan ini padaku Ya Allah
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja -
manja lagi padamu.
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus
menyerangku.
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga
suamiku
Aku harus sadar diri
Ayah,,sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku ?
Ayah aku masih tak rela
Tapi aku harus ikhlas menerimanya
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya
tersenyum untukku
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir
Sebelum ajal ini menjemputku
Ayah…aku kangen ayah
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu Bun
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi ke Pulau
Kayu ini
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink
yang mencerminkan
keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda… Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah…
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan
telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah
dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu
sakit pun aku tak perduli, dalam kesendirianmu. …
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih
bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda,,kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam keegoanku..
Bunda maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu
terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku , tak bisa bersikap adil dan membahagiakan mu,
aku selalu mengiyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak
durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya
begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana ?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana ?
Tetap setia di alam sana ?
Tunggulah Ayah disana Bunda……
Bisakan ?
Seperti Bunda menunggu ayah di sini……
Aku mohon…..
Ayah Sayang Bunda….
****************
witH lopH
..."V3"...
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita..???
************ ********* *********
Hari itu,,,aku dengan nya berkomitmen untuk menjaga cinta
kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana tapi sangat meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantisan pada waktu itu.
Menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan
& mapan pula
Ketika kami pacaran dia sudah sukses dalam karir nya.
Kami berbulan madu di tanah suci,,itu janjinya ketika kami
berpacaran
Setelah menikah aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengan nya,,diya sangat memanjakan
aku…. Sangat
terlihat rasa cinta dan sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang,kami pasangan yang serasi. Sangat
terlihat sekali
bagaimana suamiku memanjakanku. Aku bahagia menikah
dengannya.
************ ********* *********
5 Tahun sudah kami menikah, sangat tak terasa waktu
berjalan, walaupun kami hanya berdua saja.
Karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang
malaikat kecil di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu – satunya dalam keluarga
nya,,jadi aku harus berusaha untuk dapat meneruskan generasi nya…
Alhamdulillah suamiku mendukung ku…. Ia mengaggap Allah
belum mempercayai kami untuk menjaga titipan NYA.
Tapi keluarga nya mulai resah,, Dari awal kami menikah ibu
& adiknya tidak menyukaiku,, aku sering mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dari mereka,,tapi aku menutupi dari suami ku…..
didepan suami ku,,mereka sangat baik pada ku,,tapi
dibelakang suami ku,,aku dihina – hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika, 1 tahun usia pernikahan kami, suamiku
mengalami kecelakaan,, , mobilnya hancur
Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir
membuat ku menjadi seorang janda.
Ia dirawat dirumah sakit,,pada saat dia belum sadarkan
diri,,aku selalu menemaninya siang & malam, kubacakan ayat – ayat suci
Al – Qur’an,aku sibuk bolak – balik rumah sakit dan tempat aku melakukan aktivitas sosialku, aku
sibuk mengurus suamiku yang sakit karean kecelakaan.
Ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah
kami,,aku melihat didalam kamarnya ada ibu, adik – adiknya dan teman – teman suamiku, dan satu
lagi aku melilhat seorang wanita yg sangat akrab dengan
ibunya. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis
ketika melihat suami ku sudah sadar,,tapi aku tak boleh sedih di
depannya.
Kubuka pintu yg tertutup rapat itu,sambil mengatakan
“Assalammu’alaikum”
mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka
semua melihatku,,, suamiku menatapku penuh manja,,mungkin
ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya
melambai,,mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya yg erat. Setelah aku
menghampirinya, ku cium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum” , ia pun
menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku pun
senyum melihat wajahnya.
Ibu nya lalu berbicara sama aku …
“Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah
mencintainya, perempuan itu bernama Desi, dan diya sangat akrab dengan
keluarga suamiku.
Dan akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga.
Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku
biacara di dalam ruangan,,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka – luka di
kepala suamiku,,,baru sebentar aku membersihkan mukanya,,tiba – tiba adik ipar ku
yg bernama Dian mengajakku keluar,ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku
pun mengijinkannya. Aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata ” lebih baik kau
pulang saja ” Ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Aku pun tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan
alasan abang harus banyak beristirahat, karena sikologisnya masih
labil,, Aku berdebat dengannya mengapa aku tidak boleh pamitan pada suamiku,
tapi tiba – tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia mengatakan hal yg
sama, ia akan memberi alsan pada suamiku mengapa aku pulang tak pamitan pada nya,
toj suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah suamiku
tetap saja membenarkannya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah
sakit itu dengan linangan air mata. Sejak saat itu aku tidak pernah
diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya
bisa menangis dlm kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
************ *********
********* ********
Hari itu, aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku
takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi denagn yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihakn pekarang rumah kami, suamiku
memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk
di ayunan favorit kami, sambil melihat ikan – ikan yang bertaburan di kolam
air mancur itu.
Aku bertanya ” Ada apa kamu memanggil ku ?”
Ia berkata ” Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang
”
Aku menjawab ” Ia sayang aku tahu, aku sudah mengemasi
barang – barang kamu di travel bag dan kamu sudah pegang tiket bukan ?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku
disana, aku juga sdh lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita
menikah dan aku kan pulang dengan mama ku ” Jawab nya tegas
“Mengapa baru bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu
disana ?” tanya ku balik kepada nya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit
rasa kecewa karena ia baru memberitahu rencana kepulanggannya itu, padahal aku
bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
” Mama minta aku yang menemani nya saat pulang nanti ”
jawab nya tegas
” Sekarang aku ingin seharian dengan kamu, karena nanti
kita 3 minggu tidak
bertemu, ya kan ?” lanjut nya lagi sambil memeluk ku dan
mencium keningku.
Hatiku sedih, dengan keputusannya, tapi tak boleh aku
tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku, dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa
sayang & cintanya.
Walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama
suamiku, tapi karena keluarga nya tidak menyukaiku hanya karena mereka
cemburu pada ku karena suamiku sangat sayang pada ku, aku memutuskan agar
ia saja yg pergi, dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran
rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya. Jadi seluruh
keluarga nya harus komplit, aku pun tak diperdulikan oleh keluarganya harus
datang atau tidak, tidak hadir justru membuat mereka sangat senang, aku pun
tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan
keperluannya yang akan dibawa ke Sabang, ia menatapku dan menghapus
airmata yang jatuh dipipiku lalu aku peluk erat dirinya, hati ini bergumam
seakan terjadi sesuatu,,tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku
hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah di tinggal pergi selama ini, karena kami
selalu bersama - sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian tidak punya
teman, hanya pembantu saja teman ngobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi oleh nya.
Sampai keesokan hari nya, aku menangis..menangisi
kepergiannya.
Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi
aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti
akan selalu menelpon ku.
************ *********
********* *********
Berjauhan dengan suamiku, sangat tidak nyaman, aku merasa
sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadi aku
tak terlalu kesepian di tinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami
buruk,saat ia di sana aku pun jatuh sakit…rahimku sakit sekali seperti dililit oleh
tali,,,tak tahan aku menhan rasa sakit dirahimku ini,sampai – sampai aku
mengalami
pendarahan,, aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki - lakiku yang
kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena
kanker mulut rahimstdium 3…. Aku menangis,,apa yang bisa aku banggakan
lagi,,mertuaku akan semakin menghinaku,, ,suami ku yang malang,,yang berharap
akan punya keturunan dari rahimku… Aku tak bisa memberikannya
keturunan. Dan aku hanya memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku menunggu ia pulang,,kapan ia
pulang, aku tak tahu..
Sementara suamiku disana,,aku tidak tahu mengapa ia selalu
marah – marah jika menelponku,, bagaimana aku akan cerita kondisiku jika
ia selalu marah - marah terhadapku,,
Lebih baik aku tutupi dulu,,dan aku juga tak mau membuatnya
khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita
pada nya.
Setiap hari aku menanti suami ku pulang, hari demi hari aku
hitung….
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku
sedang melihat foto - foto kami, ponselku berbunyi, menandakan ada sms yang
masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternayta dari suamiku yang sms,
ia menulis “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulang nya satu hari
lagi, aku aku kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya, aku ingin marah, tapi aku
pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba,,aku
menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan
memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan aku akan
menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir – akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubuka kan pintu untuknya ia pun mengucap
salam, sebelum masuk aku pegang tangannya ke depan teras, ia tetap
berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku cuci kedua
kakinya, aku tak mw ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami, setelah itu aku
pun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksi nya …
Masya Allah ia tidak mencium keningku, ia langsung naik
keatas, ia langsung mandi dan tidur,tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikiran, mungkin dia capek. Aku pun segera
merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam,
mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya
tidur sangat pulas, aku tak tega membangun kannya, aku helus mukanya,
aku cium kening nya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3
raka’at.
************ *********
********* *********
Aku mendengar suara mobinya, aku terbangun lalu aku liat
dia dari balkon kamar kami dia bersiap – siap untuk pergi, aku memanggil
nya tapi ia tak mendengar, lalu aku langsung ambil jilbabku, aku lari dari
atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku, aku
mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi,,ada apa dengan suamiku…mengapa ia
sangat aneh terhadapku ?
Aku tidak bisa diam begitu saja firasatku ada sesuatu.
Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku,
kebetulan Dian yang angkat telpon nya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang
terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab “Loe pikir aja sendiri
!!!” telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini ? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa
suamiku berubah setelah ia pulang dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak
mau berbicara padaku, apalagi memanjakan ku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah
melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami, kami berbicara seperlunya
saja, aku selalu di introgasinya, aku dari mana dan mengapa pulang
terlambat, ia bertanya dengan nada yg keras, suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah di tuduh nya
berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah
menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat, sebagaimana pun salahnya
seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu yang aku pegang, aku
hanya berdo’a agar suamiku sadar akan prilakunya. *******
2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah juga, aku menangis
tiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru
saja kenal, kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna, walaupun
kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiapi segala
yang ia perlukan.
Penyakitku pun masih aku simpan dengan baik dan ia tak
pernah bertanya obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan
menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan
berakhir.
Bersyukurlah, aku punya penghasilan sendiri dari
aktifitasku sebagai seorang guru ngaji jadi aku tak perlu repot – repot meminta uang
pada nya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat
semampuku.
Sungguh suami yang dulu aku puja, aku banggakan sekarang telah menjadi orang
asing, setiap aku tanya ia selalu meyuruhku untuk berpikir sendiri.
Tiba – tiba saja malam itu, setelah makan malam selesai, suamiku
memanggilku.
“ya ada apa Yah !” sahutku dengan memanggil nama
kesayangannya “Ayah”
“Lusa kita siap – siap ke Sabang ya !” Jawabnya tegas
“Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku penuh dengan keheranan
Astaghfirullah. ..suami ku yang dulu lembut menjadi kasar,
diya mebentakku,, tak ada lagi diskusi anatara kami.
Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn byk tanya !!! ”
Aku pun lalu mengemasi barang – barang yang akan dibawa ke
Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku yang tak ku kenal lagi.
2 Tahun pacaran, 5 tahun kami menikah dan sudah 2 tahun
pula ia menjadi orang asing buat ku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat
penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami sekarang menjadi dingin,
sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya
aku berontak tapi aku tak bisa, suamiku tak suka dengan wanita yang
kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang – barang, dia bilang
perbuatan itu menunjukkan ketidakhormatan kedapanya. Aku hanya bisa
bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini sendiri.
********* *********
********* *******
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena
semalaman aku tidak tidur, karena terus berpikir. Keluarga besar nya
telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik – adiknya, aku tidak tahu
ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah
didalam kamar tua itu, ia pun keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya
ke dlm lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua itu telah
ada sebelum suamiku lahir.
Tiba – tiba Tante Lia, tante yang sangat baik pada ku
memanggil ku untuk segera berkumpul diruang tangah, aku pun ke ruang keluarga
yag berada di tengah rumah besar itu, rumah zaman peninggalan belanda
diaman langit - langit nya lebih dari 4 meter. aku duduk disamping suamiku,
suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya pada nya,
tiba – tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak
atas semuanya membuka pembicaraan.
“Baiklah,karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara
dengan kau Fisha ! ” Nenek nya bicara sangat tegas.. Dengan sorot mata yang
tajam.
” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab ” Kau telah gabung dengan keluarga kami
hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda – tanda kehamilan
yang sempurna, sebab selama ini kau selalu keguguran !!’
Aku menangis, untuk inikah aku diundang ke mari, untuk
dihina atau di pisahkan dengan suamiku.
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu,
sebelum kau menikah dengannya, tapi Fikri anak yang keras kepala, tak
mau di atur, dan akhirnya menikahlah ia dengaa kau.” Neneknya berbicara
sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang
kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertua mu kau pun sudah berkenalan
dengannya”
Neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamikku hanya diam saja, tapi aku lihat air
matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak
punya keberanian.
Nenek nya masih saja berbicara panjang lebar dan yang
terakhir dari pembicaraannya ialah dengan wajah yang sangat menantang ia
berkata ” kau mau nya gimana ? kau di madu atau diceraikan ?”
Masya Allah…… kuat kan hati ini, aku ingin jatuh
pingsan, hati ini seakan remuk mendengar nya, hancur hati ku, mengapa
keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang
tinggal di pulau kayu tersebut, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun
belakangan ini.
“Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku
untuk menjawab
Aku langsung memegang tangan suamiku, dengan tangan yang
dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas……. ..
” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku,
tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan
masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru
dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cinta ku di
bagi, pada saat itu juga suami ku memandangku dengan tetesan air mata, tapi
mata ku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suami ku, “Ayah siapakah yang akan
menjadi sahabat ku dirumah kita nanti Yah ? ”
Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara ”
Kapan pernikahan nya berlangsung ? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan
ini Nek ?”
Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
” Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah,
untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok” setelah berbicara
seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi, air mata ini akan turun, aku berjalan
sangat cepat, aku buka pintu kamar, aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin
berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku
telah dibagi,,sakit. ..diiringi akutnya penyakitku. Apakah karena
ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini ?
Aku berjalan menuju ke meja rias, ku buka jilbabku, aku
bercermin sudah tidak cantikkah aku ini, ku ambil sisirku, aku menyisiri
rambutku yang setiap hari rontok, ku lihat wajahku,,ternyata aku memang
sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis, kepalaku sudah botak
dibagian tengahnya.
Tiba – tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suami ku
datang, ia berdiri dibelakangku, ,tak kuhapus air mata ini aku langsung
memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan “terimah
kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu sedih lagi
saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya kan ?”
Suami ku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak
sedikitpun ia tersenyum dan bertanya knp rambutku rontok, dia hanya mengatakan
jangan salah memakai shampo, dalam hati ku mengapa ia sangat cuek ? ia sudah tak
memanjakan ku lagi.. Lalu dia bilang bilang “sudah malam, kita istirahat yuk ” !
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur” jawab ku tenaang.
Dalam sholat, dalam tidur aku menangis, ku hitung waktu,
kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi
pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalo Desi orang Sabang juga. Sudahlah ini
mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan
aku, diamana rasa sayang dan cintanya itu.
************ *********
********* *********
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan
hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat – saat terakhirku melihat
suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat
suamiku yang tidur pulas, apa salahku sampai ia berlaku kejam kepada ku. Aku
save di my documet yang bertitle “Aku mencintaimu Suamiku ”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak
sanggup untuk keluar, aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari,
mungkin aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat
lama,, lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan
berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap ?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa
ia masuk ke dalam rumah ini, cucilah kaki nya sebagaimana kamu mencuci
kaki ku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan
do’a di ubun - ubunya sebagaimana yang kamu lakukan pada ku dulu lalu
setelah itu…..” tak sanggup aku ingin meneruskan pembicaraan ini, aku ingin
menagis meledak
Tiba – tiba suamiku menjawab “lalu apa Bunda ?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk,aku
langsung menatapnya dengan mata yang berbinar – binar…
“bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan ?” pinta ku
tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata ” Baik bunda akan ayah ulangi,
lalu apa bunda ?”
sambil ia menghelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak
sidikit membungkuk karena diya sangat tinggi, aku hanya sedada nya
saja.
Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita liat saja nanti ya !”
dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah
temui selain mama” lalu ia mencium keningku, aku langsung memeluk nya erat dan
berkata ” Ayah, apakah ini akan segera berakhir ? Ayah kemana saja ?
Mengapa ayah berubah ?
Aku kangen sama ayah ?
Aku kangen belaian kasih sayang ayah?
Aku kangen dengan manjanya ayah
Aku kesepian ayah ?
Dan satu hallagi yang harus ayah
tau bahwa aku tidak pernah berzinah ! Dulu waktu awal kita
pacaran,aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama
ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku
cari.” Bukan bearti aku pernah berzina ayah. Aku langsung bersujud di kakinya
dan muncium kaki imamku sambil berkata ” Aku minta maaf ayah telah membuatmu
susah”
Saat itu juga, diangkatnya badanku,ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya
kembali.
Tiba – tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang
tidak beres dengan ku, dan ia bertanya ” bunda baik – baik saja kan” tanya nya
dengan penuh khawatir.
“aku pun menjawab, bisa memeluk dan melihat kamu kembali
seperti dulu itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak bisa bicara sekarang.
Karena dia akan menikah. Aku tak mau buat diya khawatir. Dia harus khusyu
menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
************ *********
********* *********
Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun dimulai. Aku duduk di
sebrang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu
membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakn “Ayah Jangan” tapi aku
ingat akan kondisi ku.
Jantung ini berdebar kencang, ketika mendengar ijab qabul
tersebut. Begitu ijab qabul selesai, aku menarik napas panjang, Tante Lia,
tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan
hati ini, ya,,aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding di
pelaminan. Orang – orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka
melihatku sangat aneh, wajahku yang selalu tersenyum tapi hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah
begitu saja, tak mencuci kaki nya. Aku sangat heran dengan prilaku nya. Apa
iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini ?
…
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga
suamiku,tak seperti aku yang di musuhinya.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa !! Suamiku
akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tau apa yang
mereka lakukan didalam.
1/3 malam, pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk
berwudhu, aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang
tengah, ku dekati lalu ku lihat…. Masya Allah, suamiku tak tidur
dengannya,ia tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus mukanya yang lelah,
tiba – tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“kamu datang ke sini, aku pun tau ” ia langsung berkata
seperti itu, aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail,
ia mengatakan “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita
karena ego nya aku.
Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang denagn
mama,papa Dan juga adik – adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung
mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku
tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan
menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, aku telah meresakan
kehadirannya saat ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan aku untuk mersakan
kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini.
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus ?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku
rasakan.
Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi ?”
” Aku kangen sama kamu Bunda ” Aku tak mau menyakitimu
lagi, kamu sudah terluka oleh sikapku yang egois” Dengan lembut suamiku
menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah minta maaf telah
menelantarkan bunda…
Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalo bunda tidak tulus
mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti harta ayah, dan
satu lagi ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana
isinya klo bunda gk mw berbuat seperti itu, dan seperti itu di beri tanda
kutip ( “seperti itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung,
dan ayah berpikir klo bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu
ayah, terus ayah dimarahi oleh keluar ayah karena ayah terlalu memanjakan
bunda ”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak
ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya, yang tidak
pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab “Aku sudah ceritakan itu kan Yah,
akutidak pernah berzinah, dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku
hanya mengejar hartamu, mengapa kamu, banyak lelaki yang lebih mapan
darimu waktu itu Yah.
Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap
hari menangis karena menderita mencintaimu.
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena
sahabatku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku
dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluaraganya juga.
Karna aku tak mau mati dalam hati yang penuh denagn rasa benci.
********* *********
********* *********
Keesokan harinya….. …..
Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku
pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…
Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit….
Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….
Aku merasakan tanganku basah…
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan
rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ”
Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”
Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia
tahu apa yang terjadi padaku.
Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin
pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya
Yah….”
“Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda
sayang banget sama Ayah ”
Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya
semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi, aku tak kuat lagi memegang
tangan suamiku, kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.
Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan
ditutup denagn kalimat tahlil.
\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka,,
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai
kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafas ku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam
kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma, dari
dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau
fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya bukti nya Ma. Mengapa
engkau sangat cemburu padaku Ma ? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah
menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang
kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau
sangat baik tetapi dengan ku, menantumu kau bersikap sebaliknya.”
************ ********* *********
Setelah ku buka laptop,ku baca curhatan istriku
Ayah,,mengapa keluargamu sangat membenciku
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu ?
Pernah suatu ketika, aku bertemu Dian di jalan, aku
menegornya karena dia adik iparku tapi aku disambut denagn wajah ketidak
sukaannya. Sangat terlihat Ayah.
Tapi ketika engaku bersamaku, Dian sangat baik, sangat
manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku.
Mengapa seperti itu ayah.
Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu, karen aku tahu kamu
pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu paad Desi yang sangat akrab dengan mertuaku
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku
Aku sangat marah….
Jika aku membicarakn hal ini pada suamiku, ia akan pasti
membela Desi dan ibunya.
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku,,maafkan aku
Engkau Maha Adil.
Berilah keadilan ini padaku Ya Allah
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja -
manja lagi padamu.
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus
menyerangku.
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga
suamiku
Aku harus sadar diri
Ayah,,sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku ?
Ayah aku masih tak rela
Tapi aku harus ikhlas menerimanya
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya
tersenyum untukku
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir
Sebelum ajal ini menjemputku
Ayah…aku kangen ayah
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu Bun
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi ke Pulau
Kayu ini
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink
yang mencerminkan
keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda… Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah…
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan
telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah
dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu
sakit pun aku tak perduli, dalam kesendirianmu. …
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih
bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda,,kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam keegoanku..
Bunda maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu
terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku , tak bisa bersikap adil dan membahagiakan mu,
aku selalu mengiyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak
durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya
begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana ?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana ?
Tetap setia di alam sana ?
Tunggulah Ayah disana Bunda……
Bisakan ?
Seperti Bunda menunggu ayah di sini……
Aku mohon…..
Ayah Sayang Bunda….
****************
witH lopH
..."V3"...
Langganan:
Postingan (Atom)